
Alasan Mengapa Indonesia Jarang Terjadi Badai
Badai adalah ragam siklon tropis berupa angin cepat yang mengakibatkan musibah. Di Indonesia, sangat jarang terjadi badai. Mengapa di Indonesia tak terjadi badai? Berikut merupakan penjelasannya!
Indonesia Berlokasi di Khatulistiwa
Alasan mengapa di Indonesia jarang atau jarang terjadi badai ialah karena letak astronomisnya. Indonesia terletak di lintang rendah garis ekuator yang berada di tengah bumi atau sikenal sebagai garis khatulistiwa. Dikabarkan dari National Weather Service, tipikal pertama terjadinya peristiwa alam ini yaitu perairan laut yang hangat dengan suhu sekitar 27°C dan kedalaman sekitar 46 meter.
Indonesia yang adalah kawasan perairan di khatulistiwa mempunyai laut yang dalam juga hangat. Sehingga, memenuhi persyaratan pertama terjadinya badai. Melainkan, yang terjadi yakni kebalikannya. Di wilayah Indonesia peristiwa alam ini benar-benar jarang atau tidak terbentuk sama sekali. Hal hal yang demikian dikarenakan efek coriolis bumi. Efek coriolis bumi merupakan efek pembelokkan massa udara imbas rotasi bumi. School of Ocean and Earth Science and Technology menyatakan efek coriolis maksimum di kedua kutub dan nol di khatulistiwa. Walaupun, Indonesia berlokasi di khatulistiwa atau ekuator. Artinya, wilayah Indonesia yang bertekanan rendah sebab berada di ekuator tidak mempunyai efek coriolis.
Efek Coriolis Membelokkan Badai
Pada dasarnya, angin akan bergerak dari daerah bertekanan tinggi (kutub utara dan selatan) ke tempat bertekanan rendah (ekuator termasuk Indonesia).
Namun, efek coriolis ini membelokkan angin yang mengarah pada pembentukan pusaran di sekitar daerah yang bertekanan rendah. Gambar di atas menerangkan bagaimana efek coriolis membelokkan angin yang bergerak ke khatulistiwa. Badai yang masuk dari tempat bertekanan tinggi akan dibelokkan oleh efek coriolis melawan arah putarannya. Sehingga, ia tidak masuk ke dalam tempat bertekanan tinggi (khatulistiwa).
Khatulistiwa dipastikan memiliki efek coriolis yang sungguh-sungguh lemah. Sehingga, tidak ada perputaran udara yang terjadi di sekitar khatulistiwa. Tanpa adanya efek coriolis yang membelokkan angin dan membuatnya berputar, badai tak akan terwujud. Inilah kenapa di Indonesia terhindar dari gejala alam ini. Bukan hanya badai, imbas efek coriolis yang betul-betul lemah ini menyebabkan di Indonesia amat jarang terbentuk angin topan dan juga tornado.